Budaya

Mengenal Tradisi Nyongkolan Lombok: Merariq, Prosesi Adat Pernikahan Suku Sasak

68
×

Mengenal Tradisi Nyongkolan Lombok: Merariq, Prosesi Adat Pernikahan Suku Sasak

Sebarkan artikel ini
nyongkolan suku sasak lombok
nyongkolan suku sasak lombok

Lombok – Tradisi nyongkolan adalah salah satu tradisi adat yang sangat penting dalam pernikahan suku Sasak di Lombok. Tradisi ini melibatkan arak-arakan pengantin dari rumah mempelai pria ke rumah mempelai wanita. Dalam bahasa Lombok (Sasak), nyongkolan disebut Merariq.

Merariq dilaksanakan setelah proses akad nikah. Waktu pelaksanaannya bisa ditentukan oleh kedua belah pihak. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk mengabarkan bahwa pasangan pengantin sudah menjadi suami dan istri yang sah.

Prosesi nyongkolan dimulai dengan persiapan di rumah mempelai pria. Pengantin pria akan bersiap-siap bersama keluarga, kerabat, dan pemangku adat. Mereka akan mengenakan pakaian adat yang khas serta hiasan kepala yang bernama “dandang gendis”. Dandang gendis terbuat dari perak dan dipercaya sebagai simbol kekuatan serta keberanian.

Selanjutnya, rombongan pengantin pria akan berjalan menuju rumah mempelai wanita. Mereka akan diiringi oleh rombongan musik yang memainkan alat musik tradisional seperti gendang, gong, dan sasando. Musik yang dimainkan akan mengiringi langkah mereka sepanjang perjalanan.

Sesampainya di rumah mempelai wanita, rombongan pengantin pria akan disambut dengan hangat oleh keluarga mempelai wanita. Mereka akan diberikan ucapan selamat serta tanda penghormatan dengan memberikan sirih, pinang, dan betel. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan prosesi adat lainnya seperti tarian dan nyanyian khas suku Sasak.

Tradisi nyongkolan Lombok tidak hanya menjadi momen bahagia bagi kedua mempelai, tetapi juga merupakan ajang untuk mempererat hubungan antar keluarga dan kerabat. Melalui tradisi ini, keluarga mempelai pria dan mempelai wanita dapat saling berkenalan, berbagi kebahagiaan, dan memperkuat ikatan persaudaraan.

Merariq juga memiliki makna yang dalam dalam kehidupan suku Sasak. Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, rasa saling menghormati, dan menjaga tradisi serta budaya leluhur. Dalam setiap langkahnya, tradisi nyongkolan Lombok memancarkan keindahan dan kekayaan budaya suku Sasak yang perlu dilestarikan dan dihargai.

Sebagai wisatawan, mengenal dan menghormati tradisi adat lokal merupakan hal yang penting. Jika Anda memiliki kesempatan untuk menyaksikan prosesi nyongkolan Lombok, jangan ragu untuk menghormati dan mengapresiasi keindahan tradisi ini. Tetapi, tetap ingat untuk tidak mengganggu jalannya prosesi dan mengikuti aturan yang berlaku.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai tradisi nyongkolan Lombok atau Merariq, prosesi adat pernikahan suku Sasak di Lombok. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita tentang kekayaan budaya Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *